Upacara adat laut dilakukan masyarakat Pulau Miang untuk menghormati laut sebagai sumber kehidupan. Ritual ini juga menjadi doa bersama agar nelayan selalu diberi keselamatan dan hasil laut yang melimpah.
Pulau Miang menyimpan kekayaan budaya dan tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Setiap ritual, tarian, dan kuliner memiliki filosofi mendalam yang mencerminkan hubungan erat masyarakat dengan laut dan alam sekitarnya.
Upacara adat laut dilakukan masyarakat Pulau Miang untuk menghormati laut sebagai sumber kehidupan. Ritual ini juga menjadi doa bersama agar nelayan selalu diberi keselamatan dan hasil laut yang melimpah.
Tarian tradisional Pulau Miang ditampilkan dalam berbagai perayaan adat. Gerakan tarian mencerminkan semangat gotong royong, rasa syukur, dan doa kepada leluhur. Tarian ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung.
Kuliner khas Pulau Miang berbasis hasil laut segar seperti ikan bakar, sup kepiting, dan olahan rumput laut. Resep tradisional ini diwariskan turun-temurun sehingga tetap mempertahankan cita rasa asli.
Tradisi utama di Pulau Miang antara lain Upacara Laut untuk menghormati laut, tarian tradisional yang menggambarkan kebersamaan masyarakat, kuliner khas berbahan dasar laut, serta kerajinan tangan dari hasil alam.
Upacara Laut di Pulau Miang biasanya dilaksanakan setiap tahun pada musim tertentu sebagai bentuk syukur dan doa masyarakat nelayan agar diberikan keselamatan dan hasil laut yang melimpah.
Budaya dan tradisi Pulau Miang memiliki makna filosofis sebagai wujud rasa syukur kepada alam, penghormatan kepada leluhur, serta menjaga keseimbangan antara manusia dan laut yang menjadi sumber kehidupan.
Ya, masyarakat Pulau Miang masih menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi mereka melalui festival adat, pertunjukan seni, kuliner tradisional, dan kegiatan upacara yang masih rutin dilakukan.